JAKARTA - Pakar gempa Universitas Indonesia tidak memungkiri siklus gempa dahsyat akan terus terjadi. Indikasinya intensitas gempa di Indonesia semakin meningkat pada tahun 2000-an.
“Teori siklus 200 tahunan memang ada. Menurut catatan gempa dahsyat di Pulau Sumatera terjadi sekitar tahun 1800-an. Jika dikalkulasi memang sejak tahun 2000-an intensitas gempa semakin tinggi,” ujar pakar gempa Universitas Indonesia (UI) Doktor Abdul Haris saat berbincang dengan okezone di Jakarta, Selasa (19/1/2010).
Haris menyebutkan, ada pakar gempa yang menyokong teori siklus gempa. Disebutkan, puncak gempa akan terjadi pada periode tahun 2003-2014. “Tapi ini tidak bisa diberikan ke konsumsi publik, karena akurasinya masih dipertanyakan. Tak bisa 100 persen,” ungkapnya.
Sebelumnya, Kerry Sieh dari Institut Teknologi California (Caltech) menyebutkan, siapa pun yang tinggal di daerah rawan sepanjang pantai barat Sumatera harus tahu bahwa gempa besar dan tsunami kemungkinan besar akan terjadi dalam beberapa tahun ke depan.
“Teori siklus 200 tahunan memang ada. Menurut catatan gempa dahsyat di Pulau Sumatera terjadi sekitar tahun 1800-an. Jika dikalkulasi memang sejak tahun 2000-an intensitas gempa semakin tinggi,” ujar pakar gempa Universitas Indonesia (UI) Doktor Abdul Haris saat berbincang dengan okezone di Jakarta, Selasa (19/1/2010).
Haris menyebutkan, ada pakar gempa yang menyokong teori siklus gempa. Disebutkan, puncak gempa akan terjadi pada periode tahun 2003-2014. “Tapi ini tidak bisa diberikan ke konsumsi publik, karena akurasinya masih dipertanyakan. Tak bisa 100 persen,” ungkapnya.
Sebelumnya, Kerry Sieh dari Institut Teknologi California (Caltech) menyebutkan, siapa pun yang tinggal di daerah rawan sepanjang pantai barat Sumatera harus tahu bahwa gempa besar dan tsunami kemungkinan besar akan terjadi dalam beberapa tahun ke depan.